Minggu, 20 Juni 2010

Cerita baru di Rumah Dunia

Selalu, setiap kali aku datang ke Rumah Dunia pasti ada cerita yang menakjubkan, amazing. Tak pernah aku salah mengatakan bahwa Rumah Dunia adalah rumah kita bersama, rumah untuk berbagai segala-galanya. Tua-muda, berbaur menjadi satu. Yang berpengalaman membagikan kisahnya pada para pemula... ah, entahlah aku tidak dapat mengatakan apa-apa lagi, aku benar-benar dibuatnya speechless, terlalu banyak kata-kata untuk menggambarkan kehangatan Rumah Dunia.

Bertemu lagi dengan penulis lain, Mas Daniel Mahendra, si kostum hitam-hitam (qo seperti sedang berduka yah), membeli bukunya berjudul Epitaph "tulisan di batu nisan", belum sempat aku baca, mendengar komentar orang yang sudah membacanya saja sudah ngeri tapi kata Mbak Tias, bukan ngeri tapi penuh misteri. Baru pegang bukunya aja aku udah tegang, apalagi kalau udah bacanya tambah deg-degan, mau dihindari malah penasaran, nggak dihindari... qo rasanya gimana gitu.... (speechless, sulit diungkapkan). Bercanda dan tertawa bersama Swiestien, my best friend, setelah sebulan lebih nggak ketemu, kangen berat.

Beli buku gilalova "segila-gilanya cinta" gila karena jatuh cinta atau jatuh pada cinta gila? besoknya aku lihat diskusi buku gilalova, disuruh sebarin selebaran di mall, malu tapi pengalaman juga sih. Gondok banget kalo selebarannya di tolak, apa salahnya diambil aja, nggak lihat juga nggak apa-apa kok, sah-sah aja, nggak bakalan dosa juga tapi lebih bagus sih kalau lihat, sok pake ditolak-tolak segala, sebel...! tapi biarlah namanya juga pengalaman. Seru... seru abis! Belajar membuat setting tempat, dan aku sudah bermimpi, akan menjadi seperti mereka dan itu bukan mimpi tapi suatu hari pasti akan menjadi kenyataan.

Aku punya idola baru, mas Endang Rukmana tapi maaf ya, mas, aku belum pernah baca novelmu tapi aku bakalan beli kok, sekarang sih lagi ngumpulin uang buat beli Balada si Roy dulu, masih belum terkumpul nih, tapi nanti kalau aku udah beli buku Balada si Roy baru ngumpulin uang lagi buat beli novelnya mas Endang Rukmana, eh, tapi aku belum tahu sih judulnya apa aja, gampang ah... bisa dicari itu sih.

Perjalananku masih panjang, cerita-cerita yang akan aku lalui masih terlalu banyak, impian-impianku baru akan dimulai menuju perjalanan nyata hidupku dan aku bersyukur pada Tuhan, ternyata aku berjodoh juga dengan Rumah Dunia, setelah sempat kufikir gagal tapi Tuhan punya jalan berbeda dan itu aku rasakan pelan-pelan dan karena aku percaya pasti Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah untukku yang mungkin tidak akan pernah aku duga. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan lebih baik memulai sekarang daripada tidak sama sekali

Thanks for all

Tidak ada komentar: